Dalam teori belajar humanistik proses 
belajar harus berhulu dan bermuara  pada manusia itu sendiri. Meskipun 
teori ini sangat menekankan pentingya isi dari proses belajar, dalam 
kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses
 belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan  kata lain, teori ini
 lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari 
pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam 
dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
     Dalam teori belajar humanistik, belajar 
dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya 
sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun 
ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar 
ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, 
bukan dari sudut pandang pengamatnya.
   Tujuan utama para pendidik adalah 
membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu membantu 
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai 
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada
 dalam diri mereka.
Menurut hemat kami, Teori Belajar 
Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan 
bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan 
potensi dirinya.
Sumber :
https://novinasuprobo.wordpress.com/2008/06/15/teori-belajar-humanistik/ 
