Teori belajar 
behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
 tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori 
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan 
orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku 
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. 
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan 
menghilang bila dikenai hukuman.
      Behaviorisme merupakan 
salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena 
jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain, 
behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan
 individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih 
reflek-reflek sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai 
individu. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar 
yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan
 dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini 
menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
      Teori 
Behavioristik merupakan teori dengan pandangan tetang belajar  adalah 
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara 
stimulus dan respon. Atau dengan kata lain belajar adalah perubahan yang
 dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara 
yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. (Hamzah 
Uno, 7: 2006). Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini 
adalah Thorndike, Watson, Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner. Teori 
belajar Skinner akan dijelaskan pada bagian yang khusus yaitu teori 
belajar proses.
     Teori kaum behavoris 
lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia
 adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise 
sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah
 manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya 
ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor-faktor 
lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah 
laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi 
respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk 
perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (homo mechanicus).
 Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, 
bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan 
pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, 
mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan
 hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
 Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa 
tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan 
penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam 
tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi 
behavioral dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini 
berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap 
lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik 
