Langkah Pembuatan Modul



Menurut Daryanto (2013:16) langkah-langkah penyusunan modul adalah sebagai berikut :
1.      Format Analisis Modul  
     Analisis kebutuhan modul merupakan kegiatan menganalisis silabus dan Satuan Acara untuk memperoleh informasi modul yang dibutuhkan peserta didik dalam mempelajari kompetensi yang telah diprogramkan. Nama atau judul modul sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi yang terdapat pada silabus. Pada dasarnya tiap satu standar kompetensi dikembangkan menjadi satu modul dan satu modul terdiri dari 2-4 kegiatan pembelajaran. Perlu disampaikan bahwa yang dimaksud kompetensi disini adalah standar kompetensi dan kegiatan pembelajaran adalah kompetensi dasar.
2.    Peta Modul
Setelah kebutuhan modul ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat peta
modul. Peta modul adalah tata letak atau kedudukan modul pada satu satuan program
yang digambarkan  dalam  bentuk  diagram atau berupa skema alur materi yang akan
disusun didalam modul.  Pembuatan peta  modul  disusun  mengacu kepada diagram
      pencapaian kompetensi yang termuat dalam Kurikulum.
3.   Desain Modul 
     Dalam perencanaan desain produk modul perintah dasar menggambar dua dimensi pada AutoCAD, peneliti mengilustrasikan menggunakan diagram alir perencanaan design produk. Penelitian modul diawali dengan menyusun buram atau draft/konsep modul. Modul yang dihasilkan dinyatakan sebagai buram sampai dengan selesainya proses validasi. Bila hasil uji coba telah dinyatakan layak, barulah suatu modul dapat diimplementasikan secara nyata di dalam pembelajaran. 
 4.  Evaluasi dan Validasi Modul
     Modul yang telah dan masih digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara periodik harus dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui dan mengukur apakah implementasi pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangannya. Untuk keperluan evaluasi dapat dikembangkan suatu instrumen evaluasi yang didasarkan pada karakteristik modul tersebut. Instrumen ditujukan baik untuk guru maupun peserta didik, karena keduanya terlibat langsung dalam proses implementasi suatu modul. Dengan demikian hasil evaluasi dapat objektif. Validasi merupakan proses untuk menguji kesesuaian modul dengan kompetensi  yang menjadi target belajar. Bila isi modul sesuai, artinya efektif untuk mempelajari kompetensi yang menjadi target berlajar, maka modul dinyatakan valid (sahih). Validasi dapat dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli yang menguasai kompetensi yang dipelajari.
5.   Jaminan kualitas
Untuk menjamin bahwa modul yang disusun telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pengembang suatu modul, maka selama proses pembuatannya perlu dipantau untuk meyakinkan bahwa modul terlah disusun sesuai dengan desain yang ditetapkan. Demikian pula, modul yang dihasilkan perlu diuji apakah telah memenuhi setiap elemen mutu yang berpengaruh terhadap kualitas suatu modul.
Untuk kepentingan penjaminan mutu suatu modul, dapat dikembangkan suatu standar operasional prosedur dan isntrumen untuk menilai kualitas suatu modul. (Daryanto, 2013:24)  

Sumber :
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.