Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition). Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Siswa
Bekerja Dalam Kelompok- Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya
heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling
membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan
kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini menyebabkan tumbuhnya rasa
kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
b) Games
Tournament
Dalam permainan ini
setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili
kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja
turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada
peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen
diusahakan setiap peserta homogen. Permainan ini dimulai dengan memberitahuakan
aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu
soal untuk bermain. (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja
sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen
dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama,setiap pemain dalam tiap meja
menentukan dahulu pembaca soal dan pemain pertama dengan cara undian. Kemudian
pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor
undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri
oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil
pekerjaannya yang akan ditanggapai oleh penantang searah jarum jam.setelah itu
pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain
yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain
menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal
berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain
diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat
berperan sebagai pembaca soal, pemain dan penantang. Disini permainan dapat
dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai
kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
c) Penghargaan
kelompok
Langkah pertama sebelum
memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok
tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing-masing anggota
kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh, seperti ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel
Perhitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain
Pemain
dengan
|
Poin
bila jumlah kartu yang diperoleh
|
Top Scorer
|
40
|
High Middle Scorer
|
30
|
Low Middle Scorer
|
20
|
Low Scorer
|
10
|
Tabel
Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain
Pemain
dengan
|
Poin
bila jumlah kartu yang diperoleh
|
Top
scorer
|
60
|
Middle
Scorer
|
40
|
Low
scorer
|
20
|
(sumber : Slavin, 1995:90)
Sumber :
https://tigisport.wordpress.com/tag/macam-macam-model-pembelajaran/
Sumber :
https://tigisport.wordpress.com/tag/macam-macam-model-pembelajaran/